TANTANGAN 90 HARI MENULIS DI GURUSIANA (17): Teknik Mengutip Gaya Harvard
Dalam sebuah kegiatan di Padang pada 24 Januari lalu, saya terlibat diskusi serius dengan seorang teman yang juga dosen sebuah kampus ternama. Kami membahas teknik sitasi atau hal yang terkait dengan kutip-mengutip.
Di jagat kepenulisan, materi sitasi ini sangat penting. Tidak sederhana. Pasalnya, tak sedikit penulis pemula yang belum memahami etika dan cara mengutip sumber dalam sebuah karya tulis.
Semua itu perlu diketahui agar kita terhindar dari plagiarisme. Di dunia akademisi yang bersinggungan erat dengan karya ilmiah, hal-hal begini amat sensitif.
Jadi, seperti apa dong teknik sitasi itu? Memang ada beberapa cara dalam mengolah sumber agar tidak terkena tindak plagiasi. Yang terkenal adalah Harvard Citation Style, Chicago Style, Modern Language Association (MLA), British Standard Numeric, dan American Medical Association (AMA).
Kendati cara mengutip di beberapa teknik tersebut berbeda, hakikatnya sama. Tak perlu fanatik untuk menggunakan teknik yang mana. Walau demikian, kita perlu tahu penyesuaian penerapan dalam beberapa teknik sitasi tersebut. Pada umumnya, telah disepakati bahwa gaya AMA dipakai untuk praktisi kedokteran, kesehatan, dan ilmu-ilmu biologi. Sementara gaya Harvard digunakan untuk bidang humaniora, penulisan ilmiah populer, dan karya tulis akademis pada umumnya. Yang lebih umum lagi adalah gaya Chicago yang biasanya dimanfaatkan untuk semua disiplin ilmu oleh praktisi penerbitan, media cetak, dan publikasi nonakademik.
Oke, saya akan membahas teknik atau gaya Harvard dahulu. Sistem Harvard ini mengenal dua pola. Pertama, kutipan yang terintegrasi dalam teks. Kedua, rujukan bibliografis.
Contoh 1:
Tiongkok telah diprediksi sebagai negara yang bakal menyaingi Amerika sebagai negara adidaya. Terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok naik pesat sejak 15 tahun terakhir. Hal ini sebagaimana dijelaskan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (2011):
Tiongkok seolah menjadi kiblat baru bagi dunia perekonomian. Industrinya tumbuh pesat. Kemajuannya tiada terbendung (hlm. 12).
Contoh 2:
Era disrupsi teknologi itu sebuah keniscayaan. Tapi, budaya literasi dapat menjadi pengimbang. CEO MediaGuru Mohammad Ihsan (2019) melihat bahwa budaya literasi yang identik dengan keterampilan membaca dan menulis dapat diintegrasikan ke semua bidang sekaligus membentuk karakter yang baik jika diarahkan dengan benar.
Baik, sekarang kita sudah tahu bagaimana cara mengutip dengan gaya Harvard. Namun, ada hal lain yang perlu kita pahami bahwa teknik mengutip gaya Harvard ini boleh tidak diterapkan ketika kita belum menulis.
Jakarta, 31 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Closingnya selalu bikin gimana gitu..terimakasih pak ilmunya...sehat selalu
Aku males baca closingeeerTp piye kadung kethok mata
lha kui ciri khas mas eko lho mbak. Wis gawan lahir hehe... eh ngapain aku yg njawab ya hihi..
Terus belajar dalam hal kutip mengutip tulisan agar bisa terhindar dari cap plagiarime..Terimakasih untuk ilmu dan share informasinya...Barakallah...semoga sehat dan sukses selalu aamiin
Trims ilmunya, Mas Eko. Selalu kutunggu, apalagi endingnya.
Yang say tunggu dan saya suka, closing tulisan mas eko, kadang menggelitik, kadang mak jleb.. Jadinya terikut juga kalo nulis, kesannya kita tuh kocak banget yo mas eko.. Wong pancene cah sidoarjo senengane ndagel, iyo tho.. Tamatan seko srimulat.. Wes ra klebu, dadine mantul nang tulisane.. Makjleb
Terimakasih telah berbagi ilmunya Mas Eko.
Terima kasih sudah berbagi ilmunya, Mas Eko.
Closing yang kriuuk... Hehe
Terimakasih pak...
Terima kasih infonya
Waduh, saya baca serius sekali...padahal terakhirnya...
Terimakasih ilmunya mas Eko
Iya juga ya. Bagaimana mau menerapkan teknik mengutip biar ga di sangka plagiat kalau belum menulis
Closing nya.Maknyusssd
Suwun, elmune, Mase
Terima kasih Mas Eko, membaca tulisan ini pengetahuan saya jadi bertambah.
Injjih Pak.
gaya penulisan kutipannya memang miring gitukah Pak?
Selalu tersenyum baca kalimat akhirnya pakterima kasih ilmunya
Jleb banget clossingnya Mas Eko
Terima kasih ilmunya pak
Terima kasih ilmunya pak, tapi endingnya itu looh, hihiSukses selalu pak
Gaya Mas Eko betutur memang hebat. Saya menyukai itu, terutama closingnya.
Ilmunya sangat bermanfaat.
Ending yg khas...
tulisan bergizi..terimakasih pa eko..untuk ending..saya sdh siap2..jd bacanya dari bawah dulu..baru balik lg dari atas..hehehehe...
Kalimat yang ada di ending itu Loh....boleh ...kalau belum.....hehhe
Gaya Harvard ini, kutipannya ditulis dg huruf miring.Kalau gaya dada, ditulis bgm pak Bos.. ? Hihihi...
Ilmu yang sangat bermanfaat. Terima kasih mas Eko Pradetyo.
Ha ha ending nya mantap..
Ternyata minim sekali ilmu saya seyelah baca uladan bapak tentang carabmengutip gaya Harvard. Saya harus l
Saya harus banyak membaca dan belajar lagi ilmu menulis ini
Dahsyat, Suhu!!!Barakallah ilmunya.